PSIKOLOGI SEBAGAI BAGIAN DARI
FILSAFAT
Pendekatan dan orientasi filsafat masa Yunani yang terarah pada eksplorasi alam, empirical observations, ditandai dengan kemajuan di bidang astronomi dan matematika, meletakkan dasar ciri natural science pada psikologi, yaitu objective, experimentation and observation, the real activity of living organism. Pertanyaan utama yang selalu berulang :
Why
do we behave as we do?
Why are we able to generate reasonable explanation of some actions but not of others?
Why do we have moods?
Why do we seem to know what we know?
Why are we able to generate reasonable explanation of some actions but not of others?
Why do we have moods?
Why do we seem to know what we know?
Efforts to find ‘the cause’.
Comte: causal explanation adalah indikator
untuk perkembangan tahap intelektual bagi peradaban manusiaMasa Pra Yunani Kuno
: tahap intelektual masih primitif
yaitu theological/animism : atribusi ‘the cause’ pada dewa-dewa atau spiritual power. Contoh : Mesir
yaitu theological/animism : atribusi ‘the cause’ pada dewa-dewa atau spiritual power. Contoh : Mesir
Manusia adalah pihak yang lemah. Perilaku
ditentukan oleh kekuatan para spirit, maka tugas utama manusia adalah menjaga
hubungan baik dengan mereka dengan cara menjunjung tinggi otoritas para spirit.
Kejayaan masa Yunani ditandai oleh pemikiran
dari tiga filsuf besar: Socrates, Plato, Aristoteles; walau masih dipengaruhi
pemikiran-pemikiran masa sebelumnya (masa Yunani Kuno)
Adalah masa transisi dari pola pikir animisime
ke awal dari natural science.
Penentu aktivitas manusia adalah alam atau
lingkungan. Pada masa ini perilaku manusia berusaha diterangkan melalui
prinsip-prinsip alam atau prinsip yang dianalogikan dengan gejala alam.
Ada 5 orientasi : naturalistic, biological,
mathematical, eclectic, dan humanistic.
1. Naturalistic :
adanya elemen dasar bagi penentu kehidupan. Contoh : Thales (air), Anaximenes (udara).
Ide ttg permanence vs change dari zat yang dianalogikan kepada aktivitias manusia, menimbulkan ide ttg jiwa
Pola pikir deduktif : generalisasi gejala alam pada perilaku manusia
adanya elemen dasar bagi penentu kehidupan. Contoh : Thales (air), Anaximenes (udara).
Ide ttg permanence vs change dari zat yang dianalogikan kepada aktivitias manusia, menimbulkan ide ttg jiwa
Pola pikir deduktif : generalisasi gejala alam pada perilaku manusia
2. Biologic :
Mengangkat posisi manusia di atas gejala alam yang lain, memisahkan proses-proses pada manusia dari proses-proses yang ada pada mahluk lain di alam.
Proses-proses fisiologis primer untuk menjelaskan perilaku manusia
Tokoh : Hippocrates, Alcmeon, Empedocles.
Mengangkat posisi manusia di atas gejala alam yang lain, memisahkan proses-proses pada manusia dari proses-proses yang ada pada mahluk lain di alam.
Proses-proses fisiologis primer untuk menjelaskan perilaku manusia
Tokoh : Hippocrates, Alcmeon, Empedocles.
3. Mathematical :
Pendekatan yang melangkah lebih jauh dari dasar dunia fisik, mengarahkan pada hal-hal yang logis tapi abstrak, merupakan bekal bagi kekuatan reason.
Pendekatan yang melangkah lebih jauh dari dasar dunia fisik, mengarahkan pada hal-hal yang logis tapi abstrak, merupakan bekal bagi kekuatan reason.
4. Eclectic :
Menentang ide adanya suatu prinsip dasar dan ‘kebenaran umum’. Idenya sangat mendasar berbeda dari orientasi lainnya.
Menekankan pada informasi sensoris, sangat operasional dan praktis
Sikap ilmuwan harus skeptik
Tokoh : The sophists- universal lecturers
Menentang ide adanya suatu prinsip dasar dan ‘kebenaran umum’. Idenya sangat mendasar berbeda dari orientasi lainnya.
Menekankan pada informasi sensoris, sangat operasional dan praktis
Sikap ilmuwan harus skeptik
Tokoh : The sophists- universal lecturers
5. Humanistic :
Fokus : rationality & intentionality. Ratio adalah penentu kehidupan manusia beserta segala konsekuensinya. Tokoh utama : Socrates.
Tokoh penerus Socrates : Plato & Aristoteles
Fokus : rationality & intentionality. Ratio adalah penentu kehidupan manusia beserta segala konsekuensinya. Tokoh utama : Socrates.
Tokoh penerus Socrates : Plato & Aristoteles
Ketiga tokoh tersebut : search for framework
of human knowledge. Peletak dasar bagi kerangka pikir tipikal barat : rational,
logic, objective.
Disebarluaskan oleh Alexander Agung (murid Aristoteles) melalui ekspansi militer.
Disebarluaskan oleh Alexander Agung (murid Aristoteles) melalui ekspansi militer.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Comment it to Show the false one